Rektor Universitas Mataram,
Prof. Ir. Sunarpi, PhD, mengharapkan agar lokakarya dapat menghasilkan
naskah akademik yang sesuai harapan masyarakat Bima. Penyusunan naskah
akademik itu merupakan bagian dari persyaratan yang ditetapkan oleh
Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mewujudkan cita-cita pendirian
Politeknik Negeri.
Sunarpi menilai Pemkab telah
merespons serius upaya itu. Upaya itu cukup lama dengan mengirim usulan pendirian
ke Dirjen Dikti. Antara lain naskah akademik dan master plan telah disusun dan
disiskusikan dengan sejumkah tokoh di Bima dan luar daerah. “Ditemukan
format Perguruan Tinggi di luar domisili yang difasilitasi oleh Unram,” katanya
seperti dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, Muhammad Chandra Kusuma AP,
dalam pernyataan pers, Kamis.
Menurut Rektor, Unram
sangat berkepentingan membuka program studi berkualitas. Hal ini penting agar
ke depan, Politeknik Negeri Bima bisa menyelesaikan persoalan ang memberikan
porsi keterampilan sangat besar.
“Inilah akademi komunitas
sesuai program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghasilkan SDM
terampil yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bima,” katanya.
Bupati Bima diwakili Sekretaris
Daerah Drs. H.M. Taufik HAK, M.Si, mengatakan, dari 11 persyaratan,
sudah banyak yang dipenuhi, kecuali naskah akademik dan master
plan. Pembebasan lahan sedang dilakukan. Alasan mengapa pemerintah
daerah dan masyarakat ingin membangun Politeknik, karena potensi
sumberdaya alam dan SDM untuk pengembangan bidang pertanian cukup
melimpah. Melalui pola perkuliahan yang akan menerapkan kurikulum
antara teori 30 dan praktik 70 persen, maka alumni lebih
bisa bersaing. Disamping itu, nanti mahasiswa akan dapat memanfaatkan sejumlah
lokasi sebagai laboratorium lapangan.
“Kabupaten Bima memiliki
lahan peternakan peternakan di desa Lewintana sebagai lokasi
laboratorium, disamping beberapa tempat lainnya sesuai kebutuhan,” katanya.
Usai pembukaan,
Lokakarya dilanjutkan sesi diskusi, membahas beberapa item
mencakup struktur organisasi, rencana strategis, standar pelaksanaan
pendidikan, rancangan penjamin mutu pelaksanaan pendidikan, statuta dan rencana
pendirian Politeknik.
Pada aspek kelembagaan,
pendidikan politeknik ini merupakan pendidikan jenjang nongelar dan
Diploma III yang dipimpin seorang Direktur dan dibantu tiga Wakil Direktur.
Mengenai aspek sarana dan
prasarana, Pemerintah Kabupaten Bima sangat mendukung dan siap untuk
mengalokasikan dana APBD maupun APBN bagi keberlanjutan operasi.
Sampai saat ini, sarana dan prasarana fisik yang telah ada berupa lahan seluas 3,8 hektare dan akan diperluas hingga 10 hektare, gedung perkuliahan berkapasitas 750 orang, ruang administrasi dan pengelola politeknik, sarana ibadah. Selain itu, terdapat sarana lain yang dapat dibangun kerjasama dengan pemerintah dan swasta.
Soal mutu juga akan menjadi
perhatian. Untuk menjamin kualitas alumni, dalam rencana strategis
memulai penjaringan mahasiswa melalui saringan ujian masuk mahasiswa yang
berkualitas melalui undangan dan saringan ujian masuk. Mahasiswa yang terjaring
dan mengikuti proses pembelajaran akan selalu dievaluasi melalui ujian
tengah semester, ujian semester, maupun pemberian tugas yang dimaksudkan
untuk peningkatan kualitas lulusan sebagaimana yang diharapkan.
Demikian halnya soal program,
Politeknik Negeri Bima merupakan pendidikan nongelar/diploma yang menerapkan
sistem paket dengan masa pendidikan selama 3 tahun atau 6 semester. Nanti
setiap semester berlangsung selama 20 minggu dengan beban 38 jam pelajaran
setiap minggu. Komposisi jumlah jam pelajaran teori dan praktik selama 3 tahun
berbanding antara 30 persen dan 70 persen. (HB)
Posting Komentar