KM Parapi: Naga Nuri adalah sebuah tempat di Kecamatan Sape. Dikisahkan di tempat inilah tempat
pertama berlabuhnya ulama yang membawa Islam ke daerah Bima. Sebenarnya, Naga Nuri berawal dari kata Nanga Nur, namum mengalami pergeseran, entah siapa yang memulainya. Nah, sampai sekarang
lebih dikenal dengan sebutan Naga Nuri.
Posisi Naga Nuri berada pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut, terletak di sisi Utara Kecamatan Sape, tepatnya di perabatasan Desa Sangia dan Bugis. Di sekitar bukit ini, terdapat banyak objek wisata pantai dan objek wisata sejarah.
Di puncaknya, terdapat dua makam Mubalig penyiar agama Islam di tanah Bima yang tertulis di nisannya sebagai Datuk Ri Bandang dan Datuk Ri Tiro. Di sisi Utara membentang teluk-teluk mungil berpasir putih. Demikian pula di sisi Timur-nya membentang pula pantai pasir putih dengan panorama selat Sape yang biru memanjakan mata. Di sisi Selatan, mata Anda akan menyapu seluruh tanah Sape dan Lambu, pelabuhan Sape, PPI, serta nyiur nan melambai.
Tidak jauh dari Naga Nuri terdapat gua. Menurut masyarakat sekitar, gua itu peninggalan masa pendudukan Jepang. Namun, sayangnya potensi dan percik pesona Naga Nuri belum tersentuh penataan dan penanganan.
“Semestinya Nanga Nur ditata untuk objek wisata, dari pinggir pantai dibuat akses jalan minimal ukuran mobil hingga di kaki bukit. Kemudian dibuat jalan setapak mengelilinginya sampai ke puncak. Di setiap tanjakan dibangun barugak-barugak tempat peristirahatan," jelas seorang warga Sape, Irul.
Naga Nuri menanti penataan dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bima untuk sebuah objek wisata alam, wisata ziarah, dan wisata pantai yang menjanjikan di masa depan. Nah, Anda penasaran ke tempat itu kan? (HB)
Posting Komentar