KM Parapi: Cuaca ekstrim saat ini, memaksa
pihak ASDP Pelabuhan Sape Kabupaten Bima menutup sementara berbagai aktivitas
pelayaran. Penutupan itu karena ketinggian ombak mencapai empat meter.
Pelabuhan Sape
yang menghubungkan antara Pelabuhan Waikelo
Sumba dan Labuhan Bajo Kabupaten Manggarai Provinsi NTT itu kini ditutup sementara waktu. Penutupan itu menghindari peristiwa yang bisa merenggut
korban.
Manajer ASDP Pelabuhan Bima, Ardhi
Ekapati, yang
dikonfirmasi via telepon seluler Minggu (4/12) siang, mengaku penutupan aktivitas penyeberangan ferry untuk lintas Pelabuhan Sape dan Pelabuhan Labuan Bajo dan
Pelabuhan Sape-Pelabuhan Waikelo dilakukan sejak Sabtu (3/1)
lalu. Pihak Syahbandar
melarang menyusul cuaca buruk di kawasan laut sekitar.
“Berdasarkan informasi dari Syahbandar, ombak
saat ini bisa mencapai ketinggian empat meter dan itu sangat berbahaya bagi
pelayaran,” katanya.
Kecepatan angin antara 15 hingga 20 knot. Sesuai pesan BMKG, kondisi ini dalam status
range ungu
untuk pelayaran, artinya sudah sangat berbahaya.
Diakui
Ardhi,
saat ini tidak hanya kapal Ferry, larangan serupa juga kepada seluruh
kapal nelayan dan perahu lainnya. “ini demi keselamatan
pelayaran dan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa,” ujarnya.
Mengenai jadwal penutupan, terang Ardhi, direncanakan hingga tanggal 10 Januari 2015 mendatang. Hanya saja, masalah cuaca setiap hari tetap tetap memantau dan
berkoordinasi dengan Syahbandar serta BMKG.
Namun, kalaupun cuaca terpantau cerah, akan meminta izin Syahbandar kalau menyeberangkan Ferry. Dengan kata lain, penutupan ini tidak mutlak hingga
tanggal 10, namun begitu ada celah akan melayani penyeberangan. “Kita pakai
sistem buka-tutup, tapi tetap berkoordinasi dengan pihak Syahbandar dan
Kapten Kapal,”
terangnya.
Akibat penutupan pelabuhan Sape, kata Ardhi,
belum ada penumpukan kendaraan yang signifikan. Saat ini jumlah kendaraan yang terparkir di Pelabuhan Sape
sekitar puluhan unit. Terdiri dari 13 unit truk besar (TS), 13 unit truk
sedang (TS), dan 17 kendaraan kecil (KK) yang hendak menuju Pelabuhan Labuhan Bajo.
Selain itu, 33 TS dan 15 unit KK yang menuju Pelabuhan Waikelo.
Untuk penumpang tidak bisa dihitung, sebab jika pelabuhan tidak beroperasi mereka bisa kembali untuk sementara.
Saat ini, jelas
Ardhi, jumlah kapal Ferry yang bersandar di Pelabuhan Sape sebanyak empat unit yang melayani
rute antara Pelabuhan
Sape dan Pelabuhan Labuhan Bajo. Antara lain 2 unit kapal milil ASPD, yakni KMP Cakalang dan Cakalang 2, dua unit milik
swasta. Antara Pelabuhan Sape-Waikelo ada dua unit,
termasuk KMP Cakalang.
(BA)
Posting Komentar