Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Sepekan, Pelabuhan Sape Ditutup

Selasa, 06 Januari 20150 komentar

KM Parapi: Cuaca ekstrim saat ini, memaksa pihak ASDP Pelabuhan Sape Kabupaten Bima menutup sementara berbagai aktivitas pelayaran. Penutupan  itu  karena ketinggian ombak mencapai empat meter.

Pelabuhan Sape yang menghubungkan antara Pelabuhan Waikelo Sumba dan Labuhan Bajo Kabupaten Manggarai Provinsi NTT  itu kini ditutup sementara waktu. Penutupan  itu  menghindari peristiwa yang bisa merenggut korban.

Manajer ASDP Pelabuhan Bima, Ardhi Ekapati, yang dikonfirmasi via telepon seluler Minggu (4/12) siang, mengaku penutupan aktivitas penyeberangan ferry untuk lintas Pelabuhan Sape dan Pelabuhan Labuan Bajo dan Pelabuhan Sape-Pelabuhan Waikelo dilakukan sejak Sabtu (3/1) lalu. Pihak Syahbandar melarang   menyusul   cuaca buruk di kawasan laut sekitar.

“Berdasarkan informasi dari Syahbandar, ombak saat ini bisa mencapai ketinggian empat meter dan itu sangat berbahaya bagi pelayaran,” katanya.
 Kecepatan angin antara 15 hingga 20 knot. Sesuai pesan BMKG, kondisi ini dalam status range ungu untuk pelayaran, artinya sudah sangat berbahaya.
 Diakui Ardhi, saat ini tidak hanya kapal Ferry, larangan serupa juga kepada seluruh kapal nelayan dan  perahu lainnya. “ini demi keselamatan pelayaran dan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa,” ujarnya.

 Mengenai jadwal penutupan, terang Ardhi, direncanakan hingga tanggal 10 Januari 2015 mendatang. Hanya saja,  masalah cuaca setiap hari tetap tetap  memantau dan  berkoordinasi dengan Syahbandar serta BMKG.
Namun, kalaupun cuaca terpantau cerah,  akan meminta izin Syahbandar kalau menyeberangkan Ferry. Dengan kata lain, penutupan ini tidak mutlak hingga tanggal 10, namun begitu ada celah akan melayani penyeberangan. “Kita pakai sistem buka-tutup, tapi tetap berkoordinasi dengan pihak Syahbandar dan Kapten Kapal,” terangnya.

Akibat penutupan pelabuhan Sape, kata Ardhi, belum ada penumpukan kendaraan yang signifikan. Saat ini jumlah kendaraan yang terparkir di Pelabuhan Sape sekitar puluhan unit. Terdiri dari 13 unit truk besar (TS), 13 unit truk sedang (TS), dan 17 kendaraan kecil (KK) yang hendak menuju Pelabuhan Labuhan Bajo.

Selain itu, 33 TS dan 15 unit KK yang menuju Pelabuhan Waikelo. Untuk penumpang tidak bisa dihitung, sebab jika pelabuhan tidak beroperasi mereka bisa kembali untuk sementara.

 Saat ini, jelas Ardhi, jumlah kapal Ferry yang bersandar di Pelabuhan Sape sebanyak empat unit yang melayani rute antara Pelabuhan Sape dan Pelabuhan Labuhan Bajo. Antara lain 2 unit kapal milil ASPD, yakni KMP Cakalang dan Cakalang 2, dua unit milik swasta. Antara Pelabuhan Sape-Waikelo ada  dua unit, termasuk KMP Cakalang. (BA)


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger