Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Kesepakatan Dicapai, Blokir Jalan Usai

Kamis, 24 Oktober 20130 komentar

KM Parapi: Drama pemblokiran ruas jalan Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kecamatan Sape Kabupaten Bima, berakhir. Rabu (24/10) sore lalu sekitar pukul 16.00 WITA, massa membuka ruas jalan terjadi melalui dialog. Sebelumnya, karena tidak direspons oleh pemerintah, mahasiswa memblokir jalan Negara di depan pekuburan umum, Selatan Desa Nae. 

Massa menumpuk batu dan kayu yang dipasang massa di jalur strategis itu. Akibatnya, arus lalulintas macet. Sekitar sepuluh unit truk berbadan besar yang hendak ke Provinsi NTT tertahan. 

Saat dihubungi KM Parapi, perwakilan massa, Mulyadin, mengatakan  dua hari sebeumnya menyandera dua mobil tangki yang mengangkut BBM jenis bensin. Karena tidak ada respons, akhirnya mengarahkan ke jalan Negara. Pada Rabu sore,  Dinas PU yang diwakili Kasubdin Bina Marga, Ir. H. Taufik dan Camat Sape, Muhaimin, S.Adm, bernegosiasi dan dicapai ksepakatan. 

Seperti apa? “Untuk sementara ditanggung oleh Pemkab Bima. Pengangkutan material sudah dilakukan mula ndari wilayah Sape hingga Poja,” kata Mulyadin melalui telepon seluler, Kamis siang. 

Ada juga Kkesepakatan lainnya, yakni membuka blokir jalan Negara agar tidak menganggu mobilitas masyarakat. Selain itu, mulai 1 Januari 2014 pembenahan jalan itu akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB yang merupakan kewenangan mereka.  Jika sampai 2014 belum ada perbaikan, Camat dan masyarakat akan berjuang untuk pembenahan ruas jalur itu ke Gubernur NTB. 

Camat Sape, Muhaimin, S.Adm, yang dihubungi Kamis malam mengaku gembira berakhirnya aksi pemblokiran itu. Untuk sementara pembenahan jalan itu sekarang dilakukan oleh Pemkab  Bima. Namun, hanya menutup lubang atau titik kerusakan parah. Pengangkutan material pun sudah dilakukan.  

Dikatakannya, pada Januari 2014 nanti, pembenahan itu akan dilakukan oleh  Pemprov NTB. Ruas jalan Sape-Wera sepanjang 46,7 kilometer dan diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp43 miliar. Satu di antara poin kesepakatan itu adalah jika tahun 2014 jalur itu  belum dibenahi, maka Camat bersama komponen masyarakat akan berjuang ke Pemprov NTB untuk mengupayakannya.


Sejak pekan lalu, ruas jalan di samping Masjid Besar Al-Munawarah Sape diblokir hingga  sekitar 200 meter ke arah Barat. Mereka menanam pohon pisang sebagai sindiran kerusakan jalur itu. Pemblokiran itu menyebabkan aktivitas masyarakat setempat terganggu.
Meski demikian, masyarakat sepanjang jalan tidak terlalu bereaksi dan ‘memakluminya’ karena merupakan bentuk perjuangan untuk mendapatkan  keadilan ‘kue pembangunan’. Sejak aksi itu sebanyak tiga mobil tangki disandera mahasiswa. Namun, kemudian dilepaskan.  

Aksi itu baru mendapatkan respons serius ketika massa mulai mengalihkan pemblokiran pada ruas jalan Negara. Tentunya pemerintah  tidak ingin berisiko jika massa ngotot bertahan. (BM) 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger