KM
Parapi: Mengunjungi Kecamatan Sape pada malam hari, suasana gelap menyergap
pada sejumlah sudut wilayah. Bahkan, sejumlah lampu jalan pada sepanjang jalan Negara
tidak lagi berfungsi. Kondisi itu menyebabkan sejumlah warga meminta agar
Pemerintah Daerah cepat mengatensinya.
Suasana
gelap itu menimbulkan ketidaknyamanan. Rawan terjadi kecelakaan, apalagi
kendaraan, terutama roda dua, cenderung bertambah banyak. Apalagi, di ruas
jalan Negara mulai dari Masjid Besar Al-Munawarah hingga ke arah Barat,
berbelok ke Utara menuju Kecamatan Wera. Atau ruas jalan Provinsi NTB. Suasana
gelap ditambah kerusakan jalan memicu kecelakaan.
Di
pertigaan menuju Desa Nae dan Sangia, di areal strategis itu alat penerangan
sudah lama tidak berfungsi. Jalur itu termasuk ramai karena pertemuan tiga arus
lalulintas. Selain itu, pada sejumlah lokasi lainnya lampu jalan hanya tinggal
pajangan saja. Misalnya di depan mushala Al-Hasanah Nae, pertigaan menuju
Raioi, dan persimpangan depan kantor Pemerintah Desa Sangia.
Itu
hanya sebagian wilayah saja. Pada sejumlah titik lainnya, lampu jalan kini
hanya sekadar pajangan saja. Andaikan menyala seperti pada awal pemasangannya, maka
wajah kecamatan ujung Timur Provinsi NTB itu akan terang-benderang.
Sebenarnya,
kerusakan itu tidak sepenuhnya murni karena persoalan teknis. Sejumlah pihak
mengaku pemicunya karena lemparan batu para pemuda saat malam hari ketika
mereka mabuk. Ada juga yang memang iseng
melakukannya. Suatu tindakan destruktif yang menjadi benalu bagi pembangunan
daerah.
“Pemuda
yang mabuk dan iseng merusaknya. Ada juga yang memang soal teknis,” ujar Khairul
di Sape, pekan lalu.
Warga
Kecamatan Sape, Safrudin, mendesak agar lampu penerangan jalan yang rusak sejak
lama pada berbagai lokasi strategis itu segera diperbaiki. Petugas yang
terus mengidentifikasi lokasi pada masa waktu tertentu seharsunya ada dan segera
mengganti jika ditemukan kerusakan.
“Tidak
dibiarkan begitu saja seperti saat ini. Lampu penerangan pada persimpangan
jalan penting agar masyarakat nyaman melewatinya,” katanya di Sape, pekan lalu.
Desakan
juga muncul dari warga Sape lainnya, Faisal. Dia mengatakan, pembenahan lampu
pada pinggir jalan di Sape sebaiknya segera dilakukan agar lingkungan sekitar
terang. Apalagi, indikasi munculnya kasus pencurian mulai terlihat sehingga
melalui penerangan itu setidaknya pengawasan masyarakat bisa dimaksimalkan.
“Sejumlah tempat terlihat gelap, ini harus segera dibenahi,” katanya di Sape.
Menanggapi
aspirasi itu, Camat Sape, Muhaimin, S.Adm, yang dihubungi Kamis (24/10/2013)
lalu merespons positif aspirasi tersebut. Pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemerintah
Kabupaten Bima agar lampu jalan yang sudah lama tidak berfungsi segera diganti.
Terutama pada sejumlah titik strategis.
“Memang
ada sejumlah lampu yang mati. Saya segera berkoordinasi dengan Pemkab Bima soal
lampu jalan,” katanya melalui telepon seluler. (BM)
Posting Komentar