Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Pendistribusian Solar Disorot

Jumat, 20 Desember 20130 komentar

KM Parapi:  Forum Peduli Desa Raioi Kecamatan Sape berunjukrasa Senin lalu. Aksi  dimulai dari pelabuhan Sape hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU), sekitar 500 meter. Mereka menyorot pendistribusian solar bagi nelayan yang dinilai tidak adil.

Perwakilan massa nilai SPBU bermain  mata” dengan beberapa oknum agen yang mengambil solar, kemudian  dijual  pada beberapa kapal pemuat barang di pelabuhan Sape. Harganya di luar batas ketentuan. Akibatnya, Senin lalu SPBU tidak melayani mayarakat yang membeli eceran.

Katanya, beberapa bulan terakhir  masyarakat dilarang membeli solar.  Masyarakat mengeluh karena tidak mendapatkan solar bagi para nelayan. 

Pemilik SPBU Sape diminta agar bersikap adil dan bijaksana, karena masyarakat sangat membutuhkan solar sebagai salahsatu kebutuhan nelaya. Jika kondisi itu tidak berubah, sikap tegas akan dilakukan.  

Menanggapi tuntutan massa, pihak SPBU Sape melalui Sudirman, seperti dikutip media massa, menyatakan  pembatasan penjualan solar  tidak hanya Desa Bugis dan Kecamatan Sape, akan tetapi di Langgudu dan lainnya. SPBU hanya menjual pada pengecer yang memiliki izin resmi khusus solar. 

Kalau ada pengecer yang menjual diluar batas, seperti dari harga solar  Rp5.000 kemudian dijual oleh pengecer senilai Rp15.000, itu memang pelanggaran. SPBU tidak berhak mengintervensi terlalu jauh kepada pengecer. 

Dia mengaku jatah dari Pertamina hanya 10 ton per hari, sedangkan  tingkat kebutuhan masyarakat Sape banyak. SPBU lainnya di Kota Bima mendapat banyak jatah. 

Sebelumnya, seorang agen di Sape mengeluhkan stok solar yang dijualnya. Jatah yang didapatnya kurang dan tidak berubah sejak beberapa tahun lalu. Padahal, peningkatan dinamika pembangunan Sape harus diimbangi dengan penambahan jatah. 

Seperti diberitan KM. Parapi sebelumnya, seorang pengecer mengaku  kebutuhan solar terus bertambah setiap tahun, tetapi stok yang diberikan tidak berubah, hanya 6.000 liter sejak belasan tahun lalu. Seharusnya pasokan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Jumlah itu untuk kebutuhan nelayan di Sape saja belum cukup, apalagi kebutuhan lainnya.

Jumlah pengecer juga tidak pernah bertambah, namun kuota tidak pernah direvisi. Dia berharap ada  penambahan hingga mencapai 7.000 hingga 10.000 liter. (HB)

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger