Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Kini Syafrudin jadi Bupati Bima

Kamis, 20 Februari 20140 komentar



KM Parapi: Akhirnya, H. Syafrudin HM. Nur, dilantik menjadi Bupati Bima masa bakti 2014 -2015, Rabu (19/2) lalu. Penetapan  itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI. Gubernur Nusa Tenggara Barat,  HM. Zainul Majdi, melantik pria kelahiran Kecamatan Bolo itu di Paruga Nae, kecamatan setempat.

Gubernur NTB mengatakan  selama tiga tahun menjabat sebagai Wakil Bupati,  paling tidak bisa menjadi modal dalam pembangunan daerah. Dia melihat ada kesungguhan dalam bekerja dan semoga  bisa menjadi modal dalam pemimpin Kabupaten Bima selama 1,5 tahun ke depan.

Gubernur juga mengingatkan  agar menyusun program pembangunan dan merangkul seluruh elemen masyarakat. Tanpa kerjasama dengan seluruh masyarakat pembangunan sulit untuk dilakukan. Pelantikan Bupati baru diharapkan memberi warna baru bagi perubahan Kabupaten Bima, megakomodir seluruh elemen mayarakat untuk meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.

Menurutnya,  kesuksesan Kepala Daerah dalam  pembangunan tidak hanya dilihat dari kemegahan gedung, tetapi harus dibarengi  sumberdaya manusia yang mapan. “Saya berharap mampu menjaga stabilitas Bima tetap aman dan damai selama menjalankan roda kepemerintahan,” harapnya.

Dikatakannya,  di Provinsi NTB, Bima adalah salahsatu daerah yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang begitu luarbiasa. Modal itu mesti maksimal dikembangkan, bahkan menjadi daerah bersejarah. Bima sudah banyak menciptakan generasi cerdas yang menempati posisi strategis di negeri ini.

Tamu  yang terlihat  adalah Hakim Konstitusi, Dr. Anwar Usman, anggota DPR RI Dapil NTB, Dr. Abdurahman Abdullah, Ketua DPRD NTB dan jajaran, beberapa Bupati dan Wali Kota  di NTB.

Sayangnya, ada sedikit insiden yang mewarnai prosesi pelantikan itu. Sejumlah Kepala Desa (Kades) yang tidak mendapatkan kursi, marah dan memaksa masuk. Mereka diseret oleh Sat Pol PP dan petugas keamanan. Seorang Kades sempat dipukul.
Awalnya, sejumlah Kades yang mengenakan seragam putih hendak masuk ke tempat undangan bagian atas. Namun, karena penuh sempat diarahkan ke kursi samping Paruga Nae. Hanya saja menolak.
Saat Gubernur dan rombongan masuk, para Kades  pun hendak masuk dan  dihalangi panitia. Kericuhan pun terjadi, namun tidak berlangsung lama.
Kericuhan terjadi, sebelum Ketua DPRD membuka sidang paripurna. Saling tunjuk sempat terjadi antara Kades dengan panitia. Melihat peristiwa ini, petugas keamanan khususnya Sat Pol PP  bertindak dan menyeret para Kades   keluar dari tempat pelantikan. 
Kades  memaksa bertemu Gubernur NTB untuk mengadukan tindakan panitia. Tetapi, niat mereka   diredam oleh Kapolres Bima AKBP IGPG Ekawana Prasta, S.IK SH. Tidak puas sampai di situ, para Kades ini lantas mengadukan ke Ketua DPRD.
Kepala Bagian (Kabag) Umum Setwan, Muslimin, S.Sos, yang ditemui sebelumnya mengaku  tidak menolak Kades masuk. Pihaknya tidak mengizinkan lantaran kapasitas kursi di bagian dalam sudah penuh. 
Dijelaskannya, tamu yang diundang sekitar 3.500 orang baik dari pusat hingga daerah. Sebelumnya, sudah melakukan survai kapasitas tempat. “Kalau di atas hanya muat 600,” terangnya. 
Ditambahkannya, pada undangan tersebut sudah diberikan masing-masing kode dan undangan yang diarahkan sesuai dengan kapasitas orang. (BM)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger