Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Pelabuhan Sape Dipadati Kendaraan

Rabu, 05 Februari 20140 komentar


KM Parapi: Penghentian operasi kapal penyeberangan (Ferry) dari pelabuhan Sape menuju Provinsi NTT masih dilakukan hingga Minggu (2/2). Ratusan kendaraan roda empat hingga menumpuk di areal pelabuhan Sape sejak lebih dari sepekan terakhir. Cuaca buruk dan gelombang  setinggi tiga meter lebih adalah alasannya. 

Sejumlah supir mengeluhkan kondisi itu karena menyebabkan biaya operasional perjalanan yang diberikan pemilik ekspedisi atau truk sudah habis. Bahkan, mereka terpaksa menombok sendiri.

Supir truk, Kamari, mengaku sudah tujuh hari berada di pelabuhan Sape dan biaya perjalanan yang tersedia habis. Dia mengaku membawa truk tujuan Surabaya-Ruteng dan hanya menghabiskan waktu berhari-hari sambil menunggu kepastian keberangkatan Ferry. Untungnya, biaya yang dibutuhkan selama masa penundaan ini ditanggung pemilik ekspedisi.

“Makan, minum dan ngobrol-ngobrol dengan sesama supir. Hanya itu bisa dilakukan. Dalam sehari biaya yang dikeluarkan sekitar seratus ribu, uang makan dan rokok,” kata pria asal Pasuruan Jawa Timur ini di pelabuhan Sape, Minggu siang.

Katanya, ada informasi yang diterimanya bahwa Ferry akan diberangkatkan pada Rabu, 5 Februari nanti. Dia berharap kondisi cuaca mulai normal sehingga bisa segera melanjutkan perjalanan.

Doger, kernet truk jurusan Ende-Surabaya, mengaku sudah empat hari tertahan di pelabuhan Sape karena penghentian pelayaran Ferry. Informasi yang didapatnya, Ferry bakal diberangkatkan pada  Rabu pekan ini. Tetapi, semua itu ditentukan oleh pihak pelabuhan. “Kalau cuaca memburuk lagi, kita terpaksa bertahan di sini,” katanya.

Untungnya, muatannya berupa bahan bangunan sehingga tidak rusak, berbeda dengan bahan makanan dan buah-buahan. Soal biaya operasional selama masa penghentian itu ditanggung bersama pemilik kendaraan.

Berdasarkan surat yang dibuat Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sape pada tanggal 29 Januari 2014 lalu menyatakan bahwa berdasarkan informasi prakiraan cuaca BMKG akan terjadi cuaca ekstrim angin kencang disertai petir dan ketinggian gelombang mencapai tiga meter lebih.

Berdasarkan informasi itu, demi keselamatan pelayaran diimbau kepada semua perusahaan pelayaran/operator kapal Ferry lintasan Sape-Labuhan Bajo (PP) dan Sape-Waikilo (PP) agar menunda keberangkatan hingga cuaca normal.   

Surat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sape, Soufyan Hidayat, SH, itu ditujukan kepada PT ASDP Indonesia Cabang Sape, PT Dharma Lautan Utama Cabang Sape, dan PT Jembatan Nusantara Cabang Sape dalam klasifikasi penting.

Saat penutupan pada 15 Januari lalu, sempat ada pelayaran, namun kembali dihentikan karena cuaca memburuk. HIngga Minggu (2/2) sore, pelabuhan Sape masih ditutup. (BM)   
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger