KM Parapi: Sebanyak 75 pasangan suami-istri diisbathnikahkan dalam acara pelayanan terpadu sidang isbat nikah, pencatatan nikah dan pencatatan kelahiran oleh Pengadilan Agama (PA) Bima, Selasa (9/6). Kegiatan itu dihelat di Paruga Nae Sape.
Sebanyak 225 anak dicatatkan kelahirannya sekaligus mendapatkan akta kelahiran gratis dari Mahkamah Agung melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Raba Bima.
Pelayanan terpadu itu dibuka oleh Bupati Bima, H Syafrudin HM Nur. Pasangan suami-istri diingatkan agar bersyukur dapat menerima secara gratis buku nikah dan mendapatkan pelayanan terpadu pebatatan akta kelahiran bagi 225 anak yang terkendala mendapatkan akte kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima.
Syafrudin mengingatkan berlakunya UU Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan instansi terkait untuk aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem ‘jemput bola’. Wujud pelaksanaan amanat UU itu pelayanan terpadu melalui isbat dan pencatatan Nikah dan pencatatan kelahiran dilakukan.
Pelayanan ini, katanya, memerlukan koordinasi dan sinergi intensif dalam tugas pelayanan kepada instansi terkait dan merupakan ikhtiar nyata untuk mewujudkan pemenuhan hak atas buku nikah, akta cerai, akta kelahiran yang dilakukan dengan mudah, cepat dengan biaya ringan.
PA Bima memfasilitasi perkara prodeo/layanan perkara bebas biaya 25 pasangan suami-istri warga miskin.
Kementerian Agama Kabupaten Bima menyediakan akta perkawinan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memfasilitasi penerbitan akta kelahiran 75 pasangan suami-istri warga tidak mampu.
Apresiasi juga disampaikan kepada pihak AIPJ (Puskapa UI) Jakarta dan Lembaga Perlindungan Anak Daerah (LPAD) Kabupaten Bima yang telah mendukung sepenuhnya program pelayanan terpadu bidang kependudukan ini. (BA)
Posting Komentar