
Siti
Aminah, pedagang sayur-mayur, mengaku suasana
‘pasar kagetan’ ini sudah lama sejak tahun 80-an. Bahkan, sangat dikenal karena
menjual berbagai jenis makanan, sayur-mayur, dan kuliner. Namun, seiring
berlalunya waktu, para pedagang semakin berkurang dan tinggal menyisakan
sekitar tujuh orang saja.
Meski demikian, tidak berarti barang jualan laku karena persaingan semakin ketat. “Sudah banyak yang menjual keliling, bahkan ada yang mendatangi sekolah,” katanya di Sape, akhir pekan lalu.

Aspirasi Amnah hampir sama. Penjual ikan ini mengaku, sekarang ini sudah banyak pedagang yang berkeliling masuk kampung dan mendatangi sekolah untuk melayani kebutuhan guru yang tidak sempat berbelanja ke pasar. “Suasana lokasi ini tidak lagi ramai, tidak sama seperti puluhan tahun lalu,” katanya.
Amnah mengharapkan agar pemerintah turut membantu meringankan dengan menyalurkan bantuan modal bakulan. (HR)
Posting Komentar