KM Parapi: Dinamika masyarakat dan pembangunan di Kecamatan Sape semakin bergeliat. Tentu saja ada konsekuensi logisnya. Misalnya kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Para pengecer mengeluhkan pasokan yang selama ini mereka terima karena tidak sebanding dengan kebutuhan riil masyarakat. Jadi, penambahan kuota mendesak dilakukan untuk memastikan masyarakat Sape dan sekitarnya tidak berebutan solar.
Pengecer UD Rapih Sayang di Desa Bugis, Nur Haerati, mengaku kebutuhan solar terus bertambah setiap tahun, tetapi stok yang diberikan tidak berubah, hanya 6.000 liter sejak belasan tahun lalu. Seharusnya pasokan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Jumlah itu untuk kebutuhan nelayan di Sape saja belum cukup, apalagi kebutuhan lainnya.
Katanya, jumlah pengecer juga tidak pernah bertambah, namun kuota tidak pernah direvisi. Dia berharap ada penambahan hingga mencapai 7.000 hingga 10.000 liter.
Dia meminta Pemkab Bima merevisi pasokan disesuaikan dengan rasio jumlah penduduk dan kebutuhan warga Sape.
“Kita berharap Pemkab Bima membuat kebijakan baru untuk menaikan kuota jumlah liter yang disalurkan di Kecamatan Sape dan lainnya,” katanya di Kota Bima, Senin (18/11) lalu. (BA)
Posting Komentar