KM Parapi: Kemacetan pada jalan ruas jalan Negara selalu menyisakan masalah. Hal itu karena akses jalan itu melibatkan banyak pihak. Seperti yang kerap terlihat di depan Paruga Nae Kecamatan Sape, Sabtu (23/11) sore lalu. Sepeda motor, mobil pribadi, benhur, dan truk berbadan besar terjebak kemacetan usai pesta pernikahan.
Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin, M.Pd, Kadis
Dikpora, Drs. Zubair, Kadis Sosial, Abdul Wahab, SH, dan pejabat Pemerintah Kabupaten Bima lainnya terjebak
kemacetan itu. Pemandangan seperti itu tidak hanya pada Sabtu (23/11) sore lalu,
tetapi hampir pada setiap acara di lokasi itu. Bayangkan, ratusan kendaraan
menggunakan satu jalur ketika acara bubar. Jika tanpa petugas pengatur maka situasi
kian semrawut.
Masalahnya, paling tidak ada tiga. Petugas
yang mengatur tidak ada, sehingga arus kendaraan terjadi begitu saja. Namun,
pada tertentu ada juga petugas yang terlibat dan itu sangat membantu kelancaran
arus lalulintas. Masalah lainnya, cara parkir yang tidak teratur sehingga
menyebabkan badan jalan menyempit.
Selain itu, pada sore hari truk berbadan
besar antarprovinsi keluar dari pelabuhan Sape. Semuanya menyatu pada satu
jalur utama itu.
Sebenarnya, ada alternatif untuk menghindari kemacetan
itu. Yakni kendaraan diarahkan memarkir di lahan sebelah Timur Paruga Nae yang
relatif luas. Areal depan Pusat Kesehatan Masyarakat Plus Sape juga bisa
digunakan untuk mengurai penumpukan kendaraan di pinggir jalan.
Para pengendara mengeluhkannya, karena kejadian
seperti itu perlu segera diatasi ketika ada acara lainnya. (BM)
Posting Komentar