KM
Parapi: Taman Kanak-Kanak (TK)
Kembang Seroja Desa Nae Kecamatan Sape Kabupaten Bima saat membutuhkan
ruangan tambahan. Saat ini memiliki 59 siswa, namun hanya 40
orang yang aktif. Agar pembelajaran efektif, ruangan untuk
siswa sebaiknya dipisah.
Guru setempat mengharapkan
pemerintah membantu pembangunan ruangan baru dengan cara merehabilitasi rumah
dinas guru yang sudah lama tidak dihuni.
Harapan itu disampaikan Kepala TK Kembang Seroja, Khadijah, S.Pd. Dia mengatakan pemerintah selayaknya memerhatikan kondisi fasilitas TK, selama 2013 tidak ada dana yang disalurkan. Alat peraga yang kini dimiliki berasal dari BOP, itupun harus susah-payah mengusahakannya. Ada tiga lokal ruangan rumah dinas guru SDN Inpres Nae yang bisa direhab menjadi kelas baru.
Pernah ada
rencana untuk mendapatkan bantuan PNPM
Mandiri untuk mengatasinya, namun belum ada kabar. Menurutnya, pihak TK harus
jalan dengan aparat desa untuk pembangunan gedung itu.
Tahun 2012 lalu,
ada dana Pemberian Makanan Tambahan Siswa (PMTS) yang diberikan untuk siswa. Keberadaan makanan itu mampu
memotivasi siswa, namun tahun 2013 tidak
ada lagi. “PMTS hanya ada tahun 2012, berupa makanan dan itu memancing
perhatian siswa. Kini tidak ada lagi,” katanya di sekolah setempat, akhir tahun
lalu.
Khadijah meminta
agar pendidikan usia dini lebih diperhatikan, karena itu merupakan modal bagi
siswa untuk memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan seterusnya.
Pantauan Parapi,
di sebelah ruangan yang kini ditempati, ada tiga lokal rumah dinas guru yang
terbengkalai. Selama ini, bangunan itu
pernah digunakan oleh seorang guru dan penjaga sekolah. Namun, sejak
beberapa tahun terakhir tidak lagi digunakan, justru dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar.
Menurutnya,
fondasi bangunan itu masih kuat dan tinggal pembenahan pada berbagai sisi
dengan cara menggabungkan ruangan. Pernah disarankan oleh pihak dinas agar
bermusyawarah dengan orangtua siswa. Namun, melihat kondisi sekarang tidak
memungkinkan.
“Kalaupun ada,
nilainya tidak banyak karena untuk kebutuhan anak-anak saja sebagian besar
orangtua murid kelabakan,” ujarnya. (BM)
Posting Komentar