KM
Parapi: Anda pernah menuju lingkungan
Ambarata Desa Sangia Kecamatan Sape? Rupanya, jembatan pada sungai di dekat
SMPN 6 Sape itu pada sisi Baratnya tanpa pembatas. Kehilangan besi pembatas itu
terjadi sejak dilabrak banjir pada tahun 2011 lalu. Hingga kini belum juga
diganti. Padahal, jalur lalulintas di situ termasuk lancar.
Kerusakan fasilitas itu sama dengan kondisi jembatan yang menghubungkan Desa
Nae dan Raioi. Keduanya berbahaya, karena bisa menyebabkan pengendara
terperosok.
Warga Kecamatan Sape, Muhammad, mengatakan memang belum ada kasus
kendaraan atau orang yang terjatuh di lokasi itu, tetapi jika ada besi pembatas
maka tingkat keamanannya lebih terjamin. Terutama jika menlintas pada malam
hari. Oleh karena itu, dia mengharapkan agar pemerintah segera membenahinya
seperti semula. “Kalau ada yang terperosok bisa berbahaya,” katanya di Sape, pekan
lalu.
Harapan senada disampaikan H. Ahmad. Katanya, besi pembatas pada sisi
Barat jembatan itu dilabrak banjir tahun 2011 lalu dan hingga kini belum
diganti. Sama seperti jembatan di Nae-Raioi.
Selain itu, katanya, kualitas jalan
di sekitar Sangia sangat parah dan harus segera diperbaiki. Dia berharap
komitmen Gubernur NTB yang menyatakan bahwa tahun 2014-2015 perbaikan ruas jalan
Sape-Wera dan Sape-Karumbu akan dibenahi benar-benar terealisasi. (BM)
Posting Komentar