KM Parapi: Kerusakan jalan lintas Sape-Wera Kabupaten Bima masih terus menjadi objek keluhan masyarakat, terutama pengguna jalan. Di Kecamatan Sape, kerusakan terlihat mulai dari Masjid Besar Al-Munawarah hingga ujung Utara wilayah itu yang berbatasan dengan Kecamatan Wera. Jalan berlubang dan tidak nyaman dilalui. Hal itu kontras dengan jalan Negara di persimpangan masjid itu.
Jika mengamatinya terus ke arah Utara,
kerusakan semakin parah. Tanjakan atau turunan di kawasan Ambarata juga
demikian. Kondisi itu sangat riskan bagi pengendara, khususnya sepeda motor.
Pengendara motor, Adnan, mengharapkan agar Pemerintah Provinsi
NTB segera membenahi kerusakan pada ruas jalan itu sehingga mobilitas
masyarakat lancar. Kerusakan itu menganggu kelancaran aktivitas, apalagi bagi
para pengojek. Mereka kadang memilih tidak mengangkut penumpang karena
pertimbangan kondisi jalan berlubang dan amburadul.
“Kita harapkan jalan lintas Sape-Wera segera
diperbaiki agar arus lalulintas lancar,” katanya di Sape, pekan lalu.
Pengendara lainnya, Muhammad, berharap
Pemprov NTB segera membenahi ruas jalan itu agar masyarakat nyaman melewatinya.
Selain itu, untuk kelancaran akses dan mobilitas. Kerusakan jalan itu menyebabkan sejumlah
agenda terhambat, karena masyarakat tidak mau berisiko.
Perbaikan ruas jalan itu juga sangat urgen
untuk mendukung pariwisata Kabupaten Bima. Areal pantai Torowamba dan Pulau
Ular mengandalkan perbaikan jalur itu. Sejumlah warga mengaku memilih tidak ke
arah Utara Sape karena kondisi jalan yang tidak mendukung.
Sebelumnya, aksi protes terhadap perbaikan
jalan lintas Sape-Wera beberapakali dilakukan oleh elemen warga dan mahasiswa.
Mereka mendesak Pemprov NTB segera membenahi kerusakan jalan itu, karena
merupakan tanggungjawabnya. (BM)
Posting Komentar