Saat upacara penutupan, diawali penampian
seni budaya kesultanan Manggarai NTT dan pagelaran seni budaya Bima.
Kerajaan Kuta Waringin Kalimantan Tengah ditetapkan
sebagai tuan rumah FKN ke X Tahun 2016, kemudian Kesultanan Kasepuhan Cirebon
sebagai tuan rumah di Tahun 2018 mendatang.
Mewakili Raja dan Sultan, Sultan Kasepuhan
Cirebon, PRA Arief Natadiningrat, menyampaikan rasa syukur dan ucapan
terimakasih kepada Pemerintah dan masyarakat Bima yang sangat baik
menyelenggarakan FKN. Waktu kirab budaya, masyarakat Bima sangat antusias dan
ramah. Bahkan, peserta diberi air minum
dan permen. “Mereka sangat perhatian dan hangat,” katanya.
Arief menyampaikan permohonan maaf kepada
seluruh masyarakat Bima, bila selama mereka bertamu, ditemukan hal hal yang
tidak berkenan. Dia berharap semoga kehadiran mereka membawa berkah untuk
seluruh masyarakat.
Selain itu,
pariwisata, budaya, ekonomi kreatif di Bima semakin maju, seperti daerah
lainnya.
Dia mengaku bersama tamu lainnya melihat
saudara di Bima, bagaimana budaya Bima, belajar huruf Bima yang sudah langka.
Pusaka Bima yang masih baik dan utuh tersimpan. “Ini contoh yang baik untuk
terus dikembangkan,” tambahnya.
Penutupan FKN IX dilakukan oleh Wali Kota
Bima, HM Qurais H Abidin. Dia mengakui merasa terpukul dengan perhelatan acara
tersebut. Sebagai pemerintah di daerah, pihaknya kurang mampu melayani
rombongan dengan sebaik-baiknya.
“Mohon maaf yang sebesar besarnya. Dengan
segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala kekurangan ini,” pungkasnya.
(BA)
Posting Komentar