Menurutnya, Ina Kau Mari berupaya kuta mengembalikan
sejarah budaya Bima pada generasinya itu bukti sosok kesultanan yang melekat
padanya. Itu menjadi catatan penting kepedulian tanpa pamrih.
Keuletan wanita 87 tahun itu, bukan saja di
Bima, tetapi di kancah Nusantara. Dibuktikan dengan selalu mengikuti semua even
tentang adat istiadat dan budaya di Nusantara.
“Beliau pejuang adat yang luarbiasa,” ujarnya.
Bima pada umumnya, kata dia, mestinya menjaga
aset sejarah hidup ini, minimal menjadikan Ina Kau Mari sebagai landasan ilmu dan pijakan hidup yang
berdasar adat- istiadat Bima.
Selain itu, memuji kebersamaan dan animo warga Bima yang
ikut mendukung Festivak Keraton Nusantara (FKN). Selama berada di Bima, masyarakat begitu antusias. (BM)
Posting Komentar