KM Parapi: Rapat koordinasi (Rakor)
evaluasi pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Bima tahun 2014 dihelat, Selasa. Pembukaan Rakor
dilakukan oleh Bupati Bima, Drs H Syafrudin HM
Nur,
MPd, Selasa (30/12)
di aula kantor Pemkab Bima.
Saat itum
hadir oleh Asisten 1 Setda Bima, anggota DPRD Dapil 3, Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan,
Kepala BKP dan jajaranya, Ketua Bappeda, Kepala BPPKB, para
Kasubag, dan
Kasubid.
Bupati
mengatakan Rakor itu untuk mengevaluasi pencapaian pembangunan ketahanan pangan setelah pemetaan dilakukan. Oleh karena itu,
Dewan Ketahanan Pangan yang merupakan forum pimpinan SKPD dan FKPD
berperan penting menyusun kebijakan
pembangunan ketahanan pangan.
Dari hasil pemetaan tersebut, ada 22 desa yang
termasuk katagori prioritas pertama atau mengawali rawan
pangan.
“Ke depan kita akan evaluasi capaian
pembangunan ketahanan pangan serta tindaklanjut hasil rapat DKP semester 1
dalam penganggaran SKPD 2015 mendatang,” katanya.
Hal ini, sesuai program Presiden RI yang mengutamakan kebutuhan pangan lokal, selain mengonsumsi
beras sebagai makanan pokok.
Bupati berharap rapat evaluasi ini ke depan
sebagai pijakan untuk melangkah optimis tahun 2015 agar mampu mewujudkan hasil
nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kepala BKP, Ir Muhammad Tayeb, menyatakan
kebutuhan cadangan pangan bagi warga masyarakat, terutama beras sangat besar. Beras merupakan
salahsatu kebutuhan masyarakat setiap hari, sehingga membutuhkan candangan lain, seperti jagung serta makanan penganti beras
lainnya.
Disamping itu, sejak tahun 2011 produksi beras meningkat sebesar 11 persen dan pada tahun
2015 mencapai 90
persen, beras sebagai makanan pokok.
Mengenai Standar Pelayanan Maksimal (SPM) pada tahun 2014 mencapai 100 ton beras, sehingga pada tahun 2015 nanti masih menyimpan cadangan beras sebanyak 42 ton. “Sehingga cadangan beras untuk wilayah Kabupaten Bima terbilang aman,” ujarnya. (BM
Posting Komentar