KM Parapi: Keluhan soal kerusakan
ruas jalan Perovinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menghubungkan Kecamatan
Sape dan Wera, atau wilayah Utara Kabupaten Bima, terus bermunculan. Kali ini
dalam reaksi yang lebih demonstratif. Anggota Kerukunan Keluarga Pelajar dan
Mahasiswa Sape (KKPMS) yang memeloporinya.
Jika dulu hanya memblokir jalan,
kini ditambah lagi dengan penanaman puluhan pohon pisang pada sepanjang sekitar
200 meter. Mulai dari samping Masjid Besar Al-Munawarah Sape hingga ke arah
Barat. Sejak Selasa (14/10) hingga Jumat (18/10) sore merekja masih bertahan di
lokasi. Upaya persuasive yang dilakukan Kapolsek Sape, IPTU Taufan HM, hingga
duta rakyat asal Sape, belum menemukan hasil.
Aksi kaum muda yang menanam sejumlah
pohon pisang itu merupakan bentuk protes terhadap Pemerintah Provinsi NTB yang
hingga kini belum membenahinya. Pemblokiran jalan tersebut juga menggunakan bambu dan batu.
Mahasiswa juga membangun tenda kemah.
Mereka mengisyaratkan tetap berada di dalamnya selama tuntutan tidak dipenuhi. Sebelumnya,
mereka meminta Pemerintah Kabupaten Bima, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU),
segera memfasilitasi perbaikian akses jalan umum yang menghubungkan Sape-Wera itu.
Akses jalur itu kondisinya memang rusak
parah. Dari pengakuan warga setempat, kerusakan jalan itu sering menimbulkan kecelakaan bagi
pengendara.
Sebelum menanam pohon pisang,
mahasiswa meminta waktu hingga tiga jam untuk menunggu respons, namun tidak ada
pejabat yang hadir.
Wahidin, koordinator lapangan aksi itu menyatakan, jika aksi itu tidak direspons positif oleh pihak Pemerintah Kabupaten Bima
dan Provinsi NTB, massa akan tetap bertahan. Warga Sape tetap memenuhi kewajiban
membayar pajak, namun sebaliknya
pemerintah belum membenahi ruas jalan yang sudah lama diaspirasikan. “Jika
dalam waktu tiga hari belum juga memberikan perhatian, maka kami akan melakukan
apa yang menurut kami benar,” katanya.
Menariknya,
dari puluhan pohon pisang yang ditanam, sebagiannya disumbang oleh masyarakat
setempat yang
bersimpati pada aksi itu.
Mahasiswa
yang membangun tenda dan menginap di areal jalan tersebut didatangi pejabat
pemerintah. Termasuk Camat Sape, Muhaimin, S.Adm dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Bima Drs. HM. Najib dan M. Firdaus, SH,
MH.
Camat
Sape menyatakan pemerintah kecamatan sudah menyampaikan kondisi jalan itu
kepada Gubernur NTB saat pelantikan di Mataram, secara lisan maupun tertulis.
Gubernur sudah meresponsnya dan insyaAllah biaya perbaikan jalan ini akan
dianggarkan pada tahun 2013-2014. Secara pribadi, Camat sangat merespons yang
dilakukan oleh mahasiswa, karena menyangkut kepentingan umum. (BM)
Posting Komentar