KM
Parapi: Arus penumpang yang menggunakan jasa Ferry di Pelabuhan
Sape Kabupaten Bima semakin ramai. Terutama pada akhir pekan. Mereka umumnya
para pedagang dan masyarakat umum. Seperti yang terlihat Sabtu (14/12) malam di
pelabuhan Sape.
Saat Ferry bersandar sekitar
pukul 19.00 WITA, suasana sangat ramai. Warga Provinsi Nusa Tenggara Timur
terlihat berjubel keluar, mereka umumnya para remaja yang mencari kerja di Bima
dan daerah lainnya di kawasan Barat.
Suasana ramai juga ditambah
oleh para remaja yang memanfaatkan areal pelabuhan Sape untuk menyegarkan
pikiran (refreshing). Mereka biasanya bersandar di pinggir jembatan. Panorama
lampu dari kejauhan, terutama dari Bajo Pulau adalah keindahan tersendiri.
Sapuan angin sepoi-sepoi khas suasana laut, menambah keakraban masyarakat yang
menikmatinya.
Selain itu, hasil pertanian
terlihat diangkut. Pisang yang mendominasi. Sejumlah truk berbadan besar tujuan
Bali dan pulau Jawa mengangkut pisang bertandan.
Demikian juga pengangkutan
dengan kendaraan Pick-Up yang dibeli oleh para pedagang di Sape. Ada yang
memang membawanya dari Flores, ada juga yang mengambilnya di atas Ferry.
Sejumlah ternak seperti kambing dan kuda juga terlihat keluar
dari areal kapal menuju parkir.
Seorang pedagang asal Sape yang
dihubungi di atas Ferry mengaku sejumlah hasil pertanian seperti pisang dan
lainnya memang dibelinya di Labuhan Bajo. Hal itu rutin dilakukannya untuk
dijual ke pasar Sape. Sebaliknya, ketika ke Labuhan Bajo memang hasil pertanian
dari Sape.
Pedagang di pelabuhan Sape,
Nurhayati, mengaku keramaian seperti ini memang selalu terlihat ketika Ferry
tiba dan diberangkatkan dari pelabuhan Sape. Berbagai hasil bumi diangkut, demikian
juga ternak. “Arus penumpang yang datang dan
pergi selalu ramai seperti ini,” katanya di lokasi penjualannya, Sabtu malam.
Penumpang umumnya para
pedagang asal Bima yang berusaha di NTT. Selain itu, banyak juga para pemuda yang
mengabdi di pemerintahan wilayah bagian Barat Provinsi NTT, yakni sebagai
tenaga honor maupun PNS.
Dukungan fasilitas memang
memungkinkan. Di sisi Timur areal yang selama ini digunakan untuk bersandarnya
Ferry, telah dibuatkan dermaga baru. Namun, belum rampung sepenuhnya. Bagaian
jembatan masih disiapkan. Jika ini sudah rampung, maka dua Ferry sekaligus bisa
bersandar seiring peningkatan mobilitas masyarakat. (BM)
Posting Komentar