Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Bahaya, Siswa Gelantungan di Bemo

Kamis, 23 Januari 20141komentar


KM Parapi: Program antar-jemput siswa yang dilakukan Madrasah Tsnawiyah (MTs) Al-Munawarah Kecamatan Sape memang menarik minat siswa dan orangtuanya. Siapa yang tidak mau saat ke sekolah setiap hari biaya transportasinya ditanggung. Namun, ada yang menguatirkan dari ekspresi siswa saat menaiki kendaraan itu. Seperti apa? 
 
Mereka bergelantungan di pintu, tangga belakang, dan atap kendaraan. Layaknya pelajar, mereka bercanda di atas kendaraan.  Jadinya, ketika melintas ruas jalan menyita perhatian masyarakat, karena sangat berbahaya. Seperti disuarakan warga sekitar MTs setempat, Lailatul. 

Wanita satu anak itu mengaku setiap hari melihat proses penjemputan dan pengantaran  siswa melewati depan rumah. Mereka bergelantungan di atap, di pintu pun pelajar putri berdiri. Kondisi itu sangat berbahaya, apalagi saat mengantar pelajar di wilayah Jia, Boke, dan Sari yang melewati jalan Negara.  

Dia menyarankan kalau memang tidak cukup, sebaiknya diangkut duakali untuk menjaga keselamatan siswa. Apalagi, saat menuju ruas jalan Nae-Parangina, banyak ranting pepohonan yang dilewati. Jika ada yang terjatuh, maka risikonya besar. 

“Tapi memang kecepatan kendaraan itu sangat rendah dan mungkin sudah menghitung aspek berjubelnya penumpang,” katanya kepada KM. Parapi di Sape, akhir pekan lalu. 

Warga lainnya juga menguatirkannya, karena mereka saat di atas kendaraan bermain-main dan saling mengusili. Jika tidak berhati-hati, maka ancaman kecelakaan rawan terjadi.   

Kepala MTs Al-Munawarah Sape, Abdul Basyir, S.Pd, yang dihubungi soal itu mengaku memang selama ini siswa yang menaiki kendaraan berjubel, namun kecepatan kendaraan biasa saja, bahkan merangkak. Sejauh ini belum ada kejadian soal  kecelakaan kendaraan saat menjemput dan mengantar siswa ke rumahnya. 

MTs Al-Munawarah memrogramkan sistem antar-jemput siswa sejak tahun 2009 lalu. Sejak saat itu, pergerakan jumlah siswa semakin bertambah. Apalagi, ada lagi program pemberian pakaian seragam gratis. (BM)
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

26 Januari 2014 pukul 18.59

apakah pihak sekolah tidak menertibkan keadaan ini massss????
atau nunggu korban dulu baru ditertibkan!!!!!

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger