Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Cabul, Lima Warga Diamankan

Jumat, 31 Januari 20140 komentar

KM Parapi: Sebanyak lima warga lingkungan Due Desa Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima diamankan dalam kasus dugaan pencabulan terhadap Bunga (bukan nama sebenarnya), Selasa (29/1) malam. Mereka adalah tiga pelajar dan dua pemuda setempat. Yakni AL, IK, HR, ON, dan JL.
 
Aparat Kepolisian bergerak dalam menangkap para remaja yang diduga terlibat dalam kasus asusila di lingkungan Due Desa Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Setelah membekuk AL dan IB, Rabu malam giliran tiga orang dibekuk. Mereka adalah HR, ON, dan JL. Ketika ditangkap saat bersembunyi di kawasan Barat desa setempat atau sekitar Sori Nae.

Kepala Desa Parangina, M. Amin H. Musa,  yang dihubungi mengaku aparat Kepolisian menangkap tiga warganya pada malam hari di wilayah Barat Parangina. Itu artinya kelima orang yang diduga terlibat dalam kasus perkosaan terhadap Bunga sudah dibawa ke Polres Bima Kota untuk diperiksa.

“Mereka sudah dibawa ke Bima untuk diproses,” katanya melalui telepon seluler, Jumat sore.
Katanya, saat ini suasana Parangina sudah kondusif dan sempat ada pergerakan massa dari keluarga Bunga yang ingin merusak rumah para remaja itu. Namun, berhasil dihalau. Apalagi, Kamis pagi ada seorang warga Parangina yang meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman umum, bagian Timur Parangina.    

Massa dari Kampung Baru Desa Bugis dan keluarga Bunga merusak bagian belakang rumah ON. Kamar tidur berserakan, dipan, dan lemari dihancurkan.

Bagaimana awal kasus yang kini heboh itu? dari berbagai penuturan warga, kasus itu bermula dari IK dan Bunga,  berduaan di pinggir sungai, sekitar 50 meter dari bagian Barat perkampungan Parangina. Warga menyebutnya Salondo Jara.  Mereka kabarnya berpacaran. Beberapa saat kemudian, empat orang lainnya yang diduga mabuk mendatangi lokasi dan seorang di antaranya menarik Bunga.

Kemudian membawa remaja itu ke areal persawahan sekitar 25 meter dari lokasi.  Mereka berbuat tidak senonoh terhadap Bunga, sedangkan IK tidak berdaya.  Kabar yang beredar pula, IK turut andil dalam tindakan itu.

Berdasarkan pengakuan sejumlah warga, sekitar pukul 17.00 WITA pihak Kepolisian membawa Bunga ke tempat kejadian dan saat itu menunjukkan areal yang merangkai kasus memalukan itu. IK dan Bunga berduaan  di pinggir pagar sawah atau sekitar rakitan yang digunakan warga setempat untuk menambang pasir.

Masih berdasarkan pengakuan warga yang melihat rekonstruksi itu, Bunga  ditarik dan dibawa ke bagian Barat, sekitar pohon pisang dan kelapa di pinggir sungai pinggir tanaman padi. Saat penelusuran lokasi kejadian, wajah Bunga ditutup.    

Kasus itu mencuat dan diketahui warga setempat ketika ada keluarga Bunga mendatangi keluarga IK untuk membicarakan kejadian itu. Beberapa waktu kemudian, massa yang membawa berbagai senjata tajam mendatangi rumah ON dan merusak bagian belakang rumah permanen yang sedang dibuatkan atap dari program Bedah Rumah itu. Untungnya, tidak ada eskalasi  tidak meluas dan hanya merusak perabotan rumah.

Kapolsek Sape, IPTU Naufal, yang dihubungi di Parangina menyatakan dua orang memang sudah diamankan dan tiga lainnya masih diburu. Pihaknya masih berusaha mengadakan pendekatan terhadap keluarga dan menjaga kondusivitas desa. “Itu saja, saya masih mengamankan situasi,” katanya.

Kabarnya, pihak keluarga wanita memberi sinyal akan bertindak jika para pemuda itu tidak diserahkan kepada aparat atau aparat tidak berhasil menangkapnya hingga Kamis.
Sebanyak satu truk aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan situasi. (BM)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger