Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Geliat Usaha Bata di Ambarata

Minggu, 19 Januari 20140 komentar


KM Parapi: Bangunan megah yang berdiri kukuh di sekitar kita, sebagiannya  adalah hasil kerja mereka. Mereka berkreasi dengan mengolah tanah menjadi bata. Aktivitas mereka bisa terlihat di RT 17 dusun Ambarata Desa Sangia Kecamatan Sape. Muhtar dan Hafsah, satu di antaranya.

Mereka bergelut dengan panas matahari. Mereka bisa terlihat di RT 17 dusun Ambarata Desa Sangia Kecamatan Sape. Muhtar dan Hafsah, satu di antaranya. Mereka memroses usahanya hingga menjadi bata pada areal sekitar tiga are. Dalam sehari, bisa tercetak seribu batang. Keuletan dan kesabaran dibutuhkan saat melakoni pekerjaan ini.

Muhtar mengaku, membuat bata dilakoninya sejak 13 tahun lalu. Setiap hari bergelut dengan tanah liat dan bersama istri anak membuatnya untuk menopang kehidupan rumah-tangga. Setiap seribu bata dijual seharga Rp570 ribu, itu jika diambil dan diangkut sendiri. Namun, jika langsung terima di tempat nilainya Rp650 ribu atau pengangkatan ke kendaraan dan biayanya ditanggung penjual.     

“Langsung diantar, kita yang nanggung menaikannya ke atas kendaraan dan biaya transportasi,” katanya di lokasi, Rabu lalu.
Hafsah menambahkan, dibutuhkan dana sekitar Rp1 juta untuk proses pembakaran. Antara lain membeli kayu yang biasanya dibutuhkan dua pick up, transportasi, dan bahan bakar.
Dia meminta agar pemerintah turut membantu pengembangan usahanya, seperti bantuan tarpal dan kereta untuk mengangkut tanah. Selain itu, pipa untuk mengalirkan air saat pengadukan tanah.
Selama ini, katanya, belum ada perhatian pemerintah terhadap usaha pembuatan bata, padahal sama dengan usaha lainnya, seperti bakulan, yang semuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (BM)   
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger