KM Parapi: Ini harapan Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M.Pd, kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Katanya, setiap tahun penyerapan anggaran menjadi sorotan dan perhatian khusus tim UKP4. Dia mengapresiasi AIPD yang terus mendukung peningkatan kinerja Pemerintah Daerah.
Bupati menjelaskan, penyebab keterlambatan
Kabupaten Bima dalam pelaporan penyerapan anggaran adalah karena realisasi
anggaran yang menumpuk pada akhir tahun. Kepala SKPD kurang serius mengawasi
program yang sudah jelas alokasinya dalam APBD.
“Inilah yang menjadi kendala pelaporan ke
pemerintah provinsi dan pusat,” ujar Bupati saat pemantapan Tim Evaluasi
Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA), Senin (5/5), lalu di aula Hotel
Mutmainah Kota Bima.
Meskipun Bupati sudah menerbitkan edaran pada tanggal 18 Januari
2014, katanya, tetapi masih belum ada beberapa langkah maju SKPD
dalam pembelanjaan barang dan jasa.
“Saya ingin ketertinggalan ini menjadi
evaluasi dan pimpinan SKPD dan harus memahami pembelanjaan barang dan jasa,”
harapnya seperti dikutip Kabag Humas dan
Protokol
Setda, Drs. Aris Gunawan, dalam pernyataan pers, Kamis.
Setda, Drs. Aris Gunawan, dalam pernyataan pers, Kamis.
Oleh karena itu, katanya, perlu langkah
cerdas dan langkah maju dari Kepala SKPD dan pelaksanaan anggaran pada
seluruh unit kerja harus efektif.
Untuk mendorong penyerapan anggaran tepat
waktu, Pemerintah Kabupaten Bima atas dukungan AIPD Australia dan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya
mengadakan pemantapan Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran
(TEPPA).
Pemantapan ini didasari kendala yang dihadapi
SKPD dalam melaporkan penyerapan anggarannya secara tepat waktu dan akuntabel.
Melalui kegiatan itu koordinasi dan evaluasi pengawasan dan penyerapan
anggaran Kabupaten Bima dapat lebih dioptimalkan.
District Fasilitator AIPD Kabupaten Bima,
Umar, SH, mengatakan, pertemuan ini cukup strategis untuk
menentukan langkah pemantauan dan penyerapan anggaran. Untuk Kabupaten
Bima, progres yang dicapai dalam penerapan SPM berdasarkan evaluasi
pelaksanaan anggaran tahun 2013 mencapai 72,4 persen SKPD pengampu sudah
bisa mengisi komponen yang diminta SPM.
Ditilik pada hasil evaluasi, dari aspek
kuantitas sudah melebihi target, namun masih ada kendala pada aspek
kualitas. Ke depan perlu lebih didorong terutama pada sektor pendidikan dan
kesehatan.
Demikian halnya dalam bidang pelayanan
informasi publik, Kabupaten Bima mendapatkan prestasi yang membanggakan
dengan meraih dua kategori terbaik.
Katanya, pengelolaan keuangan daerah juga
tetap menjadi fokus dukungan AIPD, menghadapi audit pengelolaan aset dan
keuangan yang akan dilakukan BPK, pada tahun 2013 selisih neraca mencapai Rp102
miliar dan setelah dilakukan rekonsiliasi data, selisih tersebut tinggal
Rp8 miliar dan cenderung menurun.
Dengan evaluasi secara menyeluruh ini,
mudah-mudahan SKPD ke depan dapat membuat rencana penggunaan keuangan
secara baik.
“Dukungan lainnya yang diberikan AIPD di
Kabupaten Bima, pada pertengahan tahun 2014, AIPD mulai fokus
memfasilitasi sektor pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan melalui
pendampingan pada level sekolah dan Puskesmas untuk meningkatkan kapasitas SDM
pada kedua sektor tersebut,” kata Umar.
Konsultan Individu, H. Syahdan, SH, menguraikan, pada tingkat provinsi, sekarang Gubernur bisa
melihat perkembangan anggaran secara online setiap hari dalam satu monitor.
Untuk menjamin penyerapan anggaran tepat waktu, maka pimpinan SKPD
harus memahami siklus anggaran dan memahami anggaran ditetapkan. (BM)
Posting Komentar