Selamat datang di blog komunitas Kampung Media Sape-Lambu

Pentingnya Pengarusutamaan Gender

Kamis, 26 Juni 20140 komentar

KM Parapi: Kegiatan Penguatan Kapasitas Tim Pengarusutamaan Gender (PUG) Kabupaten Bima dihelat di di aula Hotel Mutmainnah, Kamis dan diikuti 30 peserta. Tujuan untuk pembangunan berperspektif gender.

Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Ir Indra Jaya, mengatakan salahsatu strategi pembangunan nasional adalah pengarusutamaan gender. Perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) merupakan satu pendekatan analis kebijakan. Program dan kegiatan untuk mengetahui perbedaan kondisi, permasalahan, aspirasi dan kebutuhan perempuan.

“Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam implementasi perencanaan dan penganggaran responsif gender di Kabupaten Bima,” ujarnya seperti dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, M Chandra Kusuma, AP, Kamis (26/6).

Kata Indra, dokumen perecanaan dan penganggaran (Renstra SKPD, RENJA dan RKA) sudah mengidentifikasi dan memetakan kelompok sasaran yang responsif gender. Disamping itu, perlu komitmen dan evaluasi bersama dari pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.

Hal lainnya, kata mantan Kadis Peternakan ini, perlu peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang sama terkait perencanaan dan penganggaran responsif gender dalam rangka pengarusutamaan gender di Kabupaten Bima.

Pada kesempatan tersebut, sejumlah materi disajikan oleh Konsultan Individu (KI) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender (P3G) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Univ Sebelas Maret Surakarta Drs D Priyo Sudibyo, MSi. Peserta diberikan materi terkait strategi integrasi gender dan topik lainnya yang relevan.

Narasumber lainnya, Kepala BPPKB Kabupaten Bima Drs Muzakkir, MSc, memaparkan topik “Kebijakan dan Implementasi PUG di Kabupaten Bima”. Dia menguraikan, masalah peran perempuan dalam segala aspek kehidupan bisa dibagi secara kultural dan struktural. “Posisi secara kultural dan struktural ini memudahkan kita menempatkan secara proporsional, sehingga tidak keliru dan serta merta menyerap nilai yang bertentangan dengan kultur,” ujarnya.

Dalam konteks ini,  kata dia, perempuan di Bima tidak bisa disamakan dengan di luar, harus ada kearifan lokal secara kultural untuk menyikapinya. Secara kelembagaan, menurut Muzakkir, PUG di Kabupaten Bima sudah memiliki konsep jelas, terbukti ada beberapa prestasi yang diraih kaum perempuan.

Peserta adalah dari SKPD teknis yaitu BPPKB, PU, BPMDes, Dinas Dikpora, Dinas Kesehatan, Disduk Capil, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindag, RSUD, KP2T, Bagian Hukum, Administrasi Perekonomian, Administrasi Kesra dan Kementerian Agama Kabupaten Bima. (BA)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kampung Media NTB | Pemkab Bima | Irank_Scripteerrr | Kampung Kita | Info Bima Terkini
Copyright © 2013. Parapi-Sape - All Rights Reserved
Modify by irank_scripteeer
Proudly powered by Blogger