KM
Parapi: Kepala Kepolisian Daerah
(Kapolda) Nusa Tenggara Barat, Brigjen Pol Srijono, MSi, kembali mengunjungi Kabupaten Bima. Kali ini dalam acara
bertajuk Silaturahmi dan Wisata Nurani,
Jumat (13/2).
Kegiatan dipusatkan di aula kantor Pemkab
Bima, jalan Diponegoro 11 Loka Latihan Kerja Jatiwangi.
Kapolda menyampaikan beberapa materi yang
mencakup pembinaan mental aparatur.
“Silaturahmi itu hukumnya wajib untuk saling mengingatkan. Suatu daerah atau negara akan berhasil dan maju bila warganya berkarakter baik,” katanya seperti dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, M Chandra Kusuma, AP, dalam pernyataan pers.
“Silaturahmi itu hukumnya wajib untuk saling mengingatkan. Suatu daerah atau negara akan berhasil dan maju bila warganya berkarakter baik,” katanya seperti dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, M Chandra Kusuma, AP, dalam pernyataan pers.
Provinsi NTB dan bangsa Indonesia menghadapi
sejumlah masalah yang perlu menjadi renungan, seperti kualitas pendidikan dan
rendahnya Indeks kualitas SDM. NTB
menempati posisi 33 dari 34 provinsi. Masalah lain yang dihadapi yaitu pupusnya
karakter mulia dan degradasi moral anak bangsa
Kegiatan wisata ruhani yang secara khusus
mengundang pejabat eselon II, Camat, dan tokoh agama serta alim ulama itu,
Kapolda melanjutkan, tugas bersama antara Polri, aparat pemerintah dan seluruh
komponen adalah menyadarkan dan mengajak masyarakat agar perlu cerdas
menghadapi kehidupan. “Artinya bila ada persoalan, selesaikan secara baik dan
jangan mencari masalah baru,” ujarnya.
“Manusia yang bijak harus pandai bersyukur,
kalau kita sekarang bertikai, berarti kita tidak bersyukur. Dibandingkan negara
lainnya, secara geografis, letak Indonesia yang sangat strategis dan memiliki
potensi sumberdaya alam (SDA) yang melimpah. Tapi, persoalan selalu muncul
karena kita cerdas secara intelegensia tapi tidak cerdas secara sosial,”
tambahnya.
Negara maju atau terbelakang tidak diukur
dari usianya, juga bukan dari ketersediaan
SDA. Kemajuan atau keterbelakangan negara terletak pada perbedaan sikap
dan perilaku yang telah dibentuk dan dijaga sepanjang tahun. Di negara maju,
agama dan etika moral sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari,
kejujuran dan integritas. Prinsip lain yang dijunjung tinggi pada negara yang maju adalah hormat pada hak warga
lain, cinta pada pekerjaan dan berusaha keras untuk berinvestasi serta mau
bekerja keras dan disiplin/tepat waktu.
“Oleh karena itu, mari kita melakukan refleksi, mulai berubah,dan berempati kepada sesama serta membangun hubungan emosional yang baik,” ajaknya.
“Oleh karena itu, mari kita melakukan refleksi, mulai berubah,dan berempati kepada sesama serta membangun hubungan emosional yang baik,” ajaknya.
Sekretaris Daerah, Drs HM Taufik HAK, MSi, menyatakan Pemerintah Kabupaten Bima ingin
membangun sesuai visi yang telah dicanangkan, namun dalam
perjalanannya muncul dinamika, hambatan dan tantangan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
perjalanannya muncul dinamika, hambatan dan tantangan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Pemkab
Bima bersama dengan aparat keamanan akan terus melakukan koordinasi. Hal
ini penting, sebab secara sosiologis dinamika masyarakat di Bima cukup tinggi
dan hal-hal kecil bisa menimbulkan pertikaian sehingga tugas aparat
Kepolisian cukup berat.
Sekda
menambahkan, memasuki tahun 2015, intensitas dan dinamika politik makin
meningkat dan memerlukan koordinasi dengan aparat Polri dan TNI. Demikian halnya dalam kegiatan keagamaan yang perlu terus dipantau
akan tidak menimbulkan keresahan. (BA)
Posting Komentar